Bakauheni Bakal Dijadikan Destinasi Wisata Terpadu
ilustrasi |
68 JUTA PENDUKUNG SANDI UNTUK PBB 2024 -- Bakauheni selama ini hanya berfungsi debagai kota pelabuhan yang menghubungkan Sumatera dan Jawa. Alhasil, ia hanya dilewati dan disinggahi wisatawan sejenak.
Padahal protensi yang dimiliki Bakauheni sebagai destinasi wisata sangat besar. Dinukil dari Antara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendukung pengembangan wilayah Bakauheni, Lampung Selatan, menjadi destinasi wisata baru.
Proyek raksasa ini nantinya menggandeng PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang sukses mengembangkan wisata di Nusa Dua Bali dan Mandalika.
"Saya ingin sekali ada perubahan di wilayah Bakauheni, selain menjadi pelabuhan juga menjadi destinasi wisata baru," ujar Arinal. Selain dengan ITDC, Provinsi Lampung juga bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry dalam mengembangkan Bakauheni.
Arinal menjelaskan salah satu dari sembilan program prioritas Rakyat Lampung Berjaya 2019-2024 adalah pembangunan sektor pariwisata. Menurutnya pengembangan wilayah Bakauheni, merupakan ujung Sumatera dan penghubung antara Jawa dan Sumatera.
Bakauheni memiliki potensi besar dengan adanya Menara Siger dan destinasi wisata lainnya seperti Pantai Kalianda, Pulau Sebesi, Gunung Krakatau, dan Gunung Rajabasa. Selain Bakauheni, Lampung sejatinya merupakan destinasi wisata pantai dan alam.
Provinsi tersebut memiliki Pantai Tanjung Setia, Pantai Batu Lapos, Pulau Tegal MAs, Pulau Tangkil, Pantai Sari Ringgung, Pantai Dewi Mandapa, Pantai Pasir Timbul, Pahawang, Tanjung Putus, dan konservasi Tambling. Seluruh destinasi tersebut bisa dipaketkan atau diintegrasikan dengan Bakauheni.
Sementara itu Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi mengatakan pihaknya akan membuat Bakauheni bukan sekadar tempat lewat namun menjadi pemberhentian dan kunjungan.
"Kami akan membuat Bakauheni seperti Bandung, karena lokasinya dekat dengan Jakarta dan penghubung Jawa-Sumatera," ujar Ira. Sebagai modal PT ASDP Indonesia Ferry memiliki lahan seluas 68 hektare, yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisaya.
Untuk pengembangan, PT ITDC akan bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry. Reputasi PT ITDC yang monumental adalah mengembangkan Nusa Dua Bali dan Mandalika sebagai destinasi wisata terpadu, leisure dan MICE. (sumber)
Tidak ada komentar