Header Ads

  • Breaking News

    Gubernur Usulkan Luas Ibu Kota Baru jadi 400 Ribu Hektare

    Peserta debat terbuka antara capres dari Konvensi Rakyat dan Konvensi Demokrat, yaitu Yusril Ihza Mahendra, Isran Noor, Rizal Ramli, Gita Wirjawan, Anies Baswedan, dan Ali Masykur Musa (kanan ke kiri) berfoto bersama, di aula Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2014). Debat ini terselenggara atas Serial Seminar Dewan Guru Besar UI dengan tema Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang. TRIBUNNEWS (baca)



    INFO IBUKOTA BARU -- Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengusulkan penambahan luas lahan ibu kota baru dari 180 ribu hektare menjadi 400 ribu hektare. (baca)

    Penambahan lahan ini diambil dari kawasan hutan dan lahan konservasi seperti Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Sebab, menurutnya dengan memasukkan kawasan hutan lindung itu sebagai wilayah ibukota membuat hutan akan lebih terpelihara. Selain itu, ibukota pun lebih sehat karena dikelilingi hutan.

    "Agar bernuansa green, modern, metropolis dan keberlanjutan dalam kelestarian lingkungan," jelas Gubernur saat menjadi narasumber pada Sarasehan Udara "Ibu Kota Baru Indonesia, Ibu Kota Kita Bersama" di Balikpapan, Rabu (4/12).

    Tambahan lahan hingga 220 ribu hektare itu dimungkinkan karena kawasan hutan lindung di kawasan Sepaku dan Samboja luasan lahan adalah tanah negara.

    Selanjutnya, Gubernur Isran Noor menambahkan infrastruktur penunjang pun sudah siap dan sudah dibangun. Sudah ada bandara dan pelabuhan, kemudian jalan tol sedang dibangun dan segera selesai.

    Pada kesempatan ini Gubernur juga mengingatkan agar masyarakat Kaltim membekali diri agar bisa bersaing dengan pendatang yang tertarik dengan ibukota baru tersebut.

    "Jangan hanya jadi penonton," tegas Gubernur.

    Sebab seiring dengan penetapan pemindahan ibukota baru negara tersebut, gairah perekonomian di Kaltim akan semakin meningkat.

    Jika pembangunan infrastruktur ibukota baru tersebut sudah berjalan, maka akan ada dana masuk sekitar Rp60 triliun per tahun dari APBN saja. Belum lagi investasi-investasi lain.

    Pada kesempatan yang sama, Wakapolda Kaltim Brigjen Polisi Eddy Sumitro Tambunan mengatakan menyongsong keberadaan ibukota baru negara Polda Kaltim telah membentuk satuan tugas untuk mencegah terjadinya berbagai tindakan gangguan keamanan seperti konflik sosial hingga pencegahan adanya spekulan tanah.

    "Kami juga menambah jumlah personel untuk mengantisipasi pertambahan penduduk ketika ibukota sudah pindah ke Kaltim. Bahkan, untuk Balikpapan sebagai kota penyangga utama sudah ditingkatkan dari Polres menjadi Polresta, jadi yang memimpin bukan lagi AKBP melainkan Kombes Polisi," kata Eddy.

    Selain Gubernur Isran Noor, narasumber lain diantaranya Direktur Utama LPP RRI M Rohanuddin, Wakil Ketua DPRD Kaltim Sigit Wibowo, Walikota Balikpapan Rizal Efendi, Kadiskominfo Kaltim Diddy Rusdiansyah, Kepala BPBD Kaltim Frederik Bid, Irdam VI Mulawarman Kolonel CZI I Nyoman Parwata dan Pembina Forum Kebangsaan Kaltim Jos Soetomo.

    Sarasehan udara ini juga dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat dan mahasiswa.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad