Header Ads

  • Breaking News

    Ketika Yogyakarta dan Bukit Tinggi Jadi Ibukota Sementara RI

    Faktanya, pemindahan ibu kota negara bukan menjadi hal yang baru. Pada masa perjuangan merebut kemerdekaan, Ibu Kota Indonesia sudah beberapa kali dipindahkan dari Jakarta. Pada tahun 1946 hingga 1949, Indonesia sempat mengalami sebanyak tiga kali pemindahan ibu kota, berikut nama daerah yang pernah dijadikan sebagai ibu kota negara :

    1. Yogyakarta

    Mengutip dari dpad.jogjaprov.go.id, Yogyakarta sempat menjadi Ibu Kota Indonesia pada masa perjuangan mulai dari 4 Januari 1946 hingga 17 Desember 1949. Pada tanggal 29 September 1945 pasca kemerdekaan Indonesia, Jakarta jatuh ke tangan Belanda. Pada saat itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengusulkan supaya ibu kota untuk sementara dipindahkan ke Yogyakarta. Akhirnya usulan tersebut diterima Presiden Soekarno dan mulai 4 Januari ibu kota secara resmi pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.

    2. Bukittinggi

    Bukittingi merupakan salah kota terbesar kedua di Sumatera Barat yang hari jadinya diperingati setiap tanggal 22 Desember. Melansir dari laman bukittinggikota.go.id, pada zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bukittinggi dipilih sebagai Ibu Kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menggantikan Yogyakarta yang jatuh ke tangan Belanda mulai Desember 1948 hingga Juni 1949.

    Alasan pemindahan ibu kota sementara ke Bukittinggi disebabkan oleh agresi militer Belanda yang kedua dan Yogyakarta jatuh serta dikuasai Belanda. Sehingga, karena para pemimpin termasuk Soekarno ditangkap dan diasingkan, akhirnya Syafrudin Prawiranegara yang menjabat sebagai Menteri Kemakmuran RI ditunjuk untuk menjalankan pemerintahan di Bukittingi.

    3. Bireun

    Kota Bireuen, Aceh sempat menjadi ibu kota negara selama satu minggu sejak 18 Juni 1948. Meskipun pusat pemerintahan tetap di pusat kota, pemilihan Bireuen sebagai ibukota yaitu karena Bireuen dianggap relatif aman, terlebih secara geografis, wilayahnya dikelilingi perbukitan yang menjadi benteng alam untuk melindungi pusat pemerintahan.
    Ketiga daerah yang menjadi mantan Ibu Kota Negara Indonesia tersebut menjadi jejak kenangan masa-masa perjuangan bangsa untuk merebut kembali kemerdekaan seutuhnya. Dalam prosesnya, pemindahan ibu kota melibatkan dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat, dan unsur lain yang tak kalah pentingnya.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad