Header Ads

  • Breaking News

    Wakil Presiden Yaman Faraj Al Buhsani Bentuk Pasukan Garda Kepresiden Hadramaut

    Sejumlah akun di Twitter menyebutkan bahwa Jenderal Faraj Salmin Al Buhsani telah membentuk pasukan garda kepresidenan Hadramaut atau setara paspampres di Indonesia.

    Faraj Salmin Al Buhsani merupakan bekas Gubernur Hadramaut dan kini menjadi wakil presiden dan anggota dewan presidium Yaman atau PLC yang dipimpin Presiden Rashad Al Alimi.

    Dia juga menduduki jabatan sebagai Pangdam II Hadramaut dengan pasukan utamanya Elang Hadramaut yang dianggap banyak pihak merupakan angkatan bersenjata de facto 'negara Hadramaut'.


    Ide untuk mendirikan kembali Negara Konfederasi Hadramaut mulai menjadi aspirasi publik saat pemerintahan Yaman Selatan atau STC secara de facto terbentuk di Aden dan kini menguasai 50 persen kursi kabinet di pemerintahan yang sah.


    Putra terbaik Hadramaut merasa dianaktirikan padahal Yaman dulunya terdiri dari tiga entitas; Yaman Utara, Yaman Selatan atau Arabia Selatan dan Hadramaut.

    Jika kursi kabinet dibagi tiga maka Hadramaut seharusnya mendapat 33 persen lebih, sementara jika harus dibagi dua dengan Aden menjadi 25 persen atau 1/4, padahal secara wilayah Hadramaut merupakan terbesar dan 80 persen cadangan migas berada di Hadramaut.

    Namun Al Buhsani harus tunduk ke Aden karena sama-sama disokong Uni Emirat Arab (UAE). Pasukan bersenjata de facto STC juga punya divisi bernama Pasukan Elite Hadrami dengan kekuatan 20 ribu personel. Pasukan ini masuk salam struktur Kodam II meski diperintah langsung oleh UAE.

    Sebagai sebuah unit baru, pasukan garda kepresidenan ini diperkirakan masih berbentuk milisi yang tugasnya untuk mengawal sang jenderal dalam posisinya sebagai wapres/anggota PLC dan pemimpin de facto Negara Konfederasi Hadramaut.

    Sebelumnya, militer Yaman juga mempunyai divisi Garda Presiden yang merupakan militer paralel. Terkahir dipimpin Jenderal Ahmed Ali Abdullah Saleh.

    Namun kini divisi ini telah diubah menjadi komando strategis cadangan dan dipimpin oleh seorang jenderal anak mantan Presiden Mansour Hadi.

    Walau begitu, publik yang menginginkan Hadramaut bagian dari STC atau berdiri sendiri harus bisa merangkul kelompok yang ingin mendirikan kembali Negara Al Katiri di Seiyun khususnya di Lembah Hadramaut yang merupakan wilayah kerja Kodam I yang didukung Arab Saudi. Di era Inggris, negara ini pernah berdiri sampai tahun 1960-an. Negara Al Katiri adalah sebuah negara bagin di Hadramaut bersama Kesultanan Tarim, Upper Yafa dan lain sebagainya.

    Suara yang mendukung berdirinya Negara Al Katiri cenderung menginginkan Yaman harus tetap satu negara, dan jika pecah maka negara Al Katiri juga akan memerdekakan diri baik kembali menjadi negara bagian di Hadramaut maupun negara terpisah.

    Sinyalemen yang sama juga diungkapkan pihak yang mendukung Kesultanan Mahra yang merupakan eks negara bagian di Negara Konfederasi Hadramaut.

    Bahkan lebih tegas lagi, eks keturunan raja dan pendukungnya menekankan bahwa Kesultanan Mahra akan bergabung dengan Oman jika Hadramaut atau STC memaksakan kehendak mencaplok.

    Secara kultural, penduduk Mahra dekat degan Oman dan banyak yang mempunyai kewarganegaraan ganda. Kini Mahra berdiri sendiri sebagai provinsi terpisah dari Hadramaut.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad