Header Ads

  • Breaking News

    Operasi Gagak yang Gagal Membunuh Soekarno

    HARI INI DALAM SEJARAH INDONESIA.
    OPERATION KRAAI ( OPERASI GAGAK )
    TGL 19 DESEMBER 1948
    OPERASI MILITER BELANDA YG GAGAL MEMBUNUH
    PRESIDEN SOEKARNO.

    Tepat hari ini tgl 19 Desember 2020,72 tahun yg lalu Tentara Belanda dibawah pimpinan Kolonel Van Langen menyerbu wilayah sisa Republik Indonesia yg meliputi Sebagian Jawa dan Sumatera.

    Mulai pukul 05.45 pesawat pesawat tempur Belanda yg terdiri dari 9 Mustang si cocor merah dan 5 Kittyhawnk menghujani Bandara Maguwo di Yogyakarta Ibukota RI saat itu, dengan Rentetan Mitraliur 12,7 yg menghantam Pertahanan Pejuang RI.

    Selanjutnya pada pukul 06.45 Pesawat pesawat Dakota Belanda menerjunkan Pasukan Parasut yg berjumlah-+ 432 Serdadu.

    Tak ada perlawanan berarti dari para Pejuang RI,karena sudah mendapatkan Intruksi dari MBKD ( Markas Besar Komando Djawa ) Pasukan TNI dan badan badan Perjuangan untuk segera menyingkir dan Bergerak menuju ketempat tempat yg telah di tentukan jika sewaktu-waktu Belanda kembali melancarkan Agresinya.

    Seperti Pasukan TNI dari Divisi Siliwangi segera kembali menuju ke Jawa barat,dan melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan cara perang Gerilya.

    Sementara jajaran Pemerintah RI dibawah pimpinan Presiden Soekarno melakukan Rapat Kilat membahas langkah langkah yg  harus diambil menyikapi Agresi Militer Belanda II.

    Beberapa anggota kabinet hadir dalam rapat tersebut dan ada juga yg berada di luar kota Yogyakarta seperti Mr.Safruddin Prawiranegara, berada di Bukittinggi,dr.Sukiman,Supeno,juga berada diluar Yogyakarta tidak menghadiri Rapat kilat tersebut.

    Datang juga Jenderal Soedirman dan Panglima MBKD Kolonel A.H Nasution untuk bertemu dengan Presiden Soekarno.
    Namun karena merasa tidak di Undang dalam Rapat Jendral Soedirman dan Kolonel A.H Nasution menunggu di luar.

    Rapat kilat tersebut memutuskan untuk mengangkat Syafruddin Prawiranegara sebagai Pemegang Kekuasaan sementara Pemerintah RI,yg disebut dengan PDRI di Bukittinggi,juga memutuskan Presiden dan Wakil presiden serta jajaran Kabinet tetap berada di dalam kota untuk tetap dekat dengan Kantor KTN,guna  mengantisipasi hal hal yg tidak diinginkan jika sewaktu-waktu Belanda menyerbu masuk ke dalam Kantor Pemerintah RI.

    Presiden Soekarno juga meminta agar Jenderal Soedirman tetap berada di dalam kota karena Jenderal Soedirman sedang dalam kondisi sakit.

    Namun permintaan Presiden Soekarno di tolak dgn tegas oleh Jenderal Soedirman,dan beliau tetap pada pendiriannya untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, dengan cara bergerilya.
    Pada siang hari Tentara Belanda merangsek masuk kedalam Kantor Pemerintah RI,dan sudah ditunggu oleh Presiden Soekarno beserta jajaran Kabinet.

    Seperti dikutip dari pernyataan Kolonel Van Langen,bahwa peristiwa yg paling mendebarkan dan Dramatis dalam penyerbuan Belanda terhadap Yogyakarta adalah saat penangkapan Presiden Soekarno.

    Sejatinya yg diinginkan oleh Tentara Belanda adalah Presiden Soekarno melawan Belanda,atau pergi dari Kota Yogyakarta sehingga Tentara Belanda bisa menembak mati Presiden Soekarno.

    Seperti yg tertulis dalam Dokumen, Penyerbuan Belanda ke Yogyakarta. Bahwa Tujuan dari Agresi Militer Belanda II adalah untuk menghabisi 
    Presiden Soekarno beserta jajaran Kabinet.

    Jenderal Spoor selaku panglima Tertinggi tentara Belanda juga menanggapi dengan dingin saat mendapat laporan jika presiden Soekarno menyerahkan diri kepada Belanda.

    Selanjutnya Presiden Soekarno dan Wakil presiden Moh.Hatta ditawan oleh Belanda, kemudian pada tgl 22 Desember dibawa oleh Tentara Belanda menuju ke Bandara Maguwo,dalam perjalanan menuju ke Maguwo Presiden Soekarno ditempatkan di atas Jeep Terbuka yg tujuannya adalah untuk memancing terjadinya kontak senjata dengan Pejuang RI, ataupun Presiden Soekarno melompat ke jalan dan melarikan diri, sehingga Tentara Belanda bisa menembak mati Presiden Soekarno.
    Namun baik Presiden Soekarno maupun para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia tidak terpancing sama sekali.
    Seakan telah paham dengan maksud dan tujuan Tentara Belanda.

    Sumber : Agresi Militer Belanda II
                      Tgl 19 Desember 1948 

    www.Historia.com
    #SEJARAHINDONESIA

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad